VIVA – Guna mengejar pemulihan ekonomi Indonesia pada 2022, Jaringan Pengusaha Nasional atau JAPNAS menggelar acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) I Tahun 2021, yang bertempat di Gran Melia Hotel, Jakarta.
Dalam pelaksanaan Rakornas I, JAPNAS menyampaikan pentingnya sinergisitas bagi para pengusaha untuk menjamin ekonomi Indonesia bangkit. Sebab, adanya Pendemi COVID-19 mengakibatkan tekanan bagi sektor usaha, dan pada 2022 kondisi perekonomian diperkirakan akan membaik.
Ketua Umum PP JAPNAS Bayu Priawan Djokosoetono mengatakan Rakornas kali ini adalah forum wajib bagi JAPNAS, 6 bulan jelang dilaksanakannya Musyawarah Nasional. Forum ini untuk melakukan evaluasi program kerja JAPNAS, juga untuk menentukan tuan rumah munas dan tanggal pelaksanaannya.
Selain itu, dalam Rakornas ini juga diagendakan rencana untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, sehingga diperlukan soliditas pelaku usaha dan sinergitas antara pengusaha satu dengan yang lain.
“Sinergitas antar pengusaha dan pengusaha dengan pemerintah merupakan kunci kebangkitan perekonomian nasional,” jelas Bayu dalam keterangan tertulisnya dikutip, Senin 20 Desember 2021.
Seperti diketahui, pada kuartal III-2021 kondisi ekonomi mengalami pemulihan, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,5 persen. Tentu ini karena adanya sinergitas yang baik antar pengusaha serta stakeholder di Indonesia.
Kemudian, pada 2022 diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai angka 5,3 persen. Prediksi ini cukup menggembirakan bagi sektor usaha. Artinya iklim usaha semakin membaik dan semakin positif.
Lalu, pandemi ini Indonesia juga menghadapi dua tantangan besar, pertama di bidang kesehatan dan kedua di bidang ekonomi. Dengan semangat sinergitas dan kolaborasi, pemulihan ekonomi nasional akan berjalan.
Senada, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyampaikan saat pendemi pengusaha perlu mengubah tantangan menjadi peluang. Dan untuk mencapai itu diperlukan tiga energi utama yaitu digitalisasi, inovasi, dan kolaborasi.
Untuk digitalisasi, ini telah dilakukan di dunia pendidikan dan bisnis. Lalu, kedua, sektor usaha yang bertahan hanya mereka yang melakukan inovasi.
Dan ketiga kolaborasi, gotong royong antara sektor usaha dan pemerintah dalam menangani dampak COVID-19 baik itu di sektor kesehatan maupun ekonomi.
Dalam kesempatan tersebut, Arsjad juga mengajak kepada para pengusaha, pada khususnya untuk bersinergi dan bergotong royong untuk memberikan sumbangsih lebih bagi pembangunan ekonomi nasional.
“Jika kita saling berkolaborasi, berinovasi, dan mampu memanfaatkan digitalisasi, kami yakin ini akan mampu merubah tantangan menjadi peluang,” ungkap Arsjad.
Sumber: Viva.co.id